IKLAN 2
Kisah seorang ibu asal Filipina mendadak viral di media sosial.
Bukan karena paras cantik sang ibu atau lucunya si buah hati melainkan penanganan dokter yang 'aneh'.
Seorang netizen berbagi pengalaman tragis yang baru saja dialami saudara ke media sosial.
Tidak diketahui identitas nama ibu ini.
(Viral4Real) ()Namun setelah enam bulan masa kehamilan ibu itu merasa ada gejala aneh.
Ketika dibawa ke rumah sakit, bayi di dalam kandungan ibu itu mengakami hidrops fetalis.
(Viral4Real) ()Hydrops fetalis adalah suatu kondisi pada janin yang ditandai oleh akumulasi cairan, atau edema, paling sedikit dua kompartemen janin.
Sebagai perbandingan, hydrops allantois atauhydrops amnion adalah akumulasi cairan yang berlebihan di ruang allantoic atau amniotic.
Kondisi ini sangat membahayakan jika seorang ibu melahirkan secara normal.
Menurut chw.org, metode terbaik untuk melahirkan bayi dengan kondisi ini yakni beda caesar.
Namun keluarga ibu ini sedikit bingung ketika dokter bersikeras melakukan proses persalinan normal.
(Viral4Real) ()Keluarga tersebut kemudian mempercayai keputusan dokter dan mengizinkan korban dirawat di rumah sakit.
Ketika masuk masa persalinan, dokter tidak mengizinkan keluarga untuk melihat korban hingga kabar mengejutkan datang.
(Viral4Real) ()Keluarga dibuat terkejut setelah dokter datang dan mengatakan korban telah melahirkan.
Kabar yang seharunsya membahagiakan itu menjadi suram ketika bayi yang dilahirkan dinyatakan meninggal.
Perawat membawa sebuah kotak yang berisi jasad bayi dari ruang persalinan.
Bikin Merinding
(Viral4Real) ()Kabar itu baru disampaikan ke keluarga beberapa jam setelah persalinan.
Keluarga menangis histeris ketika si ibu dari bayi juga turut meninggal dunia beberapa hari setelah persalinan.
(Viral4Real) ()Keluarga melihat kejanggalan di tubuh si ibu bayi ini.
Kulit dan matanya menjadi kekuningan, sedangkan perutnya bengkak.
Sebuah tabung dimasukan ke dalam mulutnya dan beberapa alat bantu pernafasan.
(Viral4Real) ()Kondisinya lemah sebelum kritis dan dinyatakan meninggal beberapa hari kemudian.
Keluarga korban menuntut keterbukaan rumah sakit tentang apa yang terjadi kepada saudara perempuannya.