IKLAN 2
Cerita ini bermula seusai pesta jamuan pernikahan, ibu ini memberikan satu buku tabungan di Bank kepada putrinya , tidak banyak hanya sekitar 200 ribu rupiah .
Sang ibu sekali lagi mewanti-wanti putrinya : “Simpan baik-baik buku tabungan ini.”
“Simpan tabunganmu ke rekening ini jika kamu dan suamimu menemui hal-hal yang menyenangkan, kemudian catat disampingnya hal-hal yang menyenangkan itu,” tambah ibu itu.
Apabila hal-hal itu semakin menyenangkan dan pantas dikenang, maka simpanlah lebih banyak tabunganmu.
dilansir dari Epochtimes .
Eskpresi ibu tampak agak serius, lalu berkata : “Hari ini ibu telah menabung 200 ribu rupiah di rekening itu, selanjutnya nanti kalian suami-isteri yang menabungnya, kelak di kemudian hari, kamu akan melihat banyak masa-masa menyenangkan yang sudah terekam.”
Saat suami pulang, aku pun segera menceritakan perihal buku tabungan, kami melihat buku tabungan itu, dan kami menantikan masa-masa bahagia itu .
7 Februari, nabung 200 ribu, merayakan ulang tahun pertama setelah menikah.
1 Maret, nabung 600 ribu, istri dipromosikan kenaikan jabatan, sehingga otomatis gaji juga ikut naik.
20 Maret, nabung 400 ribu, bulan madu romantis bersama isteri selama 4 hari hari 3 malam di pulau Bali.
15 April, nabung 4 juta, isteri hamil!
1 Juni, nabung 2 juta, suami dipromosikan sebagai manajer.
Bertahun-tahun kemudian, pasangan suami isteri ini mulai berbeda pendapat, imbasnya jadi sering bertengkar. Dan perlahan-lahan, perasaan mereka pun terasing/tidak sehangat dulu karena pertengkaran.
Bahkan semakin jarang komunikasi. Tapi parahnya, telah terbersit keinginan masing-masing untuk berpisah, keinginan ini selalu berkutat di pikiran mereka.
Pertengkaran ini membuat mereka masing-masing merasa menikah dengan orang yang salah! Masing-masing mengira tidak lagi saling mencintai!
Suatu hari, pasutri ini lagi-lagi bertengkar hebat, sampai-sampai si isteri pulang ke rumah ibunya. Dia mengadu ke ibunya : “Kami selalu bertengkar, aku mau cerai saja….aku tak tau kenapa mau menikah dengannya ketika itu?”
Tapi tak disangka, ibunya malah berkata seperti ini : “Cerai itu masalah kecil ! lakukan saja sesuai dengan keinginanmu, ibu tak punya ide!.”
“Tapi jangan lupa habiskan uang tabunganmu itu sebelum cerai, untuk uang (tabungan) yang menyakiti perasaan, tidak perlu disimpan,” lanjut sang ibu mendengar curhatan anaknya.
Akhirnya dia pun mengiyakan setelah mendengar omongan ibunya.
Keesokan harinya, dia menarik uangnya di bank dan berencana belanja sepuasnya di mal! Dan menghabiskan uang tabungan yang menyakiti perasaan.
Namun, ketika antri di bank, tiba-tiba ia melihat buku tabungan itu, dan tak tahan dia pun membukanya lembar demi lembar dan bolak balik melihat buku tabungannya.
Hingga tak terasa air mata mengalir deras dari pipinya, dia pun menangis !
Dia teringat dengan masa-masa manis dan indah bersama suaminya kala itu, air matanya terus berlinang sampai membasahi kerah bajunya. Dan tiba-tiba saja dia membalikkan badannya, pulang ke rumah!
Sesampainya di rumah, dia memberikan buku tabungan itu kepada suaminya : “Kamu tariklah uang itu, dan habiskan sebelum cerai.”
Keesokan paginya, suaminya pun menarik uangnya di bank, tapi saat antri, dimana karena terlalu lama menunggu antrian, suaminya melakukan sesuatu.
Tanpa sengaja dia pun membuka buku tabungannya, dan tiba-tiba terbayang masa-masa manis dan indah bersama istrinya kala itu, dan tanpa sadar dia pun menangis !
Sampai-sampai petugas bank bertanya ada apa dengannya ! “Tidak apa-apa, tidak apa-apa, saya baik-baik saja,” katanya dengan napas tertahan.
Kemudian dia menarik napas dalam-dalam, dan segera keluar memanggil taksi, pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ia langsung menyerahkan buku tabungan itu pada istrinya, dan istrinya tahu kalau suaminya telah melihat rahasia dalam tabungan tersebut. Ia pun membuka buku tabungan itu, dan melihat masih ada 10 juta!
Suami pun menulis beberapa patah kata dengan penuh perasaan : “sampai hari ini, baru aku sadari betapa pentingnya kamu di hatiku!.”
“Dan baru kusadari betapa aku mencintaimu! Selama beberapa tahun ini, kamu telah membawa kebahagiaan dan keceriaan untukku!,” lanjutnya.
Kedua suami isteri ini pun saling tersenyum bahagia, dan menangis haru sambil berpelukan.
Akhirnya, mereka mengumpulkan semua uang itu dalam bentuk safe deposit box.
Mereka saling berjanji, tidak akan bertengkar lagi, dan pasti akan melihat buku tabungan itu dulu, membayangkan bagaimana bisa saling mencintai, dan memutuskan saling bergandegan mengisi hari-hari dengan keceriaan sepanjang hayat.
Hubungan antar sesama, di mana selama kita selalu ingat dengan kelebihannya, ingat dengan masa-masa indah yang pernah dilalui bersama-sama, pasti akan bisa hidup dengan sukacita.
sekali lagi, ini adalah sebuah kisah yang sekiranya bisa memberikan kita sebuah pelajaran tentang cinta, penghargaan terhadap sesama . dan hubungan antar sesama .
Dibalik kejelekan pasti ada masa -masa indah bersama pasangan dan ingatlah masa-masa indah tersebut. Jangan gegabah mengambil sebuah keputusan.
Nah, sobat , jika kamu suka dengan cerita ini, jangan lupa dishare ya buat-teman-teman terdekat kamu, siapa tau kisah ini bisa membawa perubahan pada hidup seseorang. amin