KODE IKLAN DFP 1 Paskibra Aritya Syamsudin Meninggal Dunia, Permintaan Terakhirnya Bikin Merinding | forum detik 6

Translate

Paskibra Aritya Syamsudin Meninggal Dunia, Permintaan Terakhirnya Bikin Merinding

IKLAN 1
IKLAN 2
Berita Aritya Syamsudin (15), gadis asal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang meninggal dunia, viral pada media sosial.

Almarhumah Aritya adalah anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur.

Dia menghembuskan nafas terakhir, Selasa (15/8/2017), sekitar pukul 01.30 WITa, di RSUD I Lagaligo, Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur.

Putri dari Syamsudin Losong tersebut, sebelumnya dirawat di rumah sakit selama 2 malam karena sesak nafas dan batuk.



Kepergian Aritya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Paskibra Kecamatan Mangkutana.

Seharusnya, Kamis (17/8/2017), hari ini, dia bertugas sebagai pengibar bendera, namun ajal lebih dahulu datang menjemput siswi kelas X Matematika dan IPA (MIPA) 3, SMAN 4 Luwu Timur (eks SMAN 1 Mangkutana).

Almarhumah tergabung dalam Pasukan 17.

Syamsudin mengatakan, jelang kepergiannya, Aritya meminta dibelikan sepatu warna hitam untuk digunakan dalam menjalankan tugas Paskibra.

Sepatu tersebut ia minta saat dirawat di ruang B6 RSUD I Lagaligo.

Keluarga pun menuruti dan membelikan Aritya sepatu, lalu dibawa ke kamar tempatnya dirawat.

"Kebetulan almarhumah coba itu sepatu di ranjang," ujar Syamsudin saat ditemui TribunLutim.com di kediamannya, Jl Sandang Pangan Lorong 1, Dusun Sido Tepung 2, Desa Wonorejo Timur, Kecamatan Mangkutana, Rabu (16/8/2017).

Mata Syamsuddin terlihat berkaca-kaca.

Semasa hidup, Aritya yang bercita-cita menjadi dokter dan Polwan adalah anak penurut kepada kedua orangtuanya.

Ia punya kemauan besar dan tekad kuat.

"Dia (Aritya) bilang kalau masuk SMA mau jadi anggota Paskibra kecamatan, setelah itu kabupaten dan mengupayakan tembus jadi Paskibra provinsi," ujar Staf Kantor Pemerintah Kecamatan Mangkutanaini menambahkan.

Aritya anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Syamsudin dan Syamsia.

Saudara perempuannya bernama Kiki Alfira Syamsudin.

Ditanya soal riwayat penyakit anaknya, Syamsuddin mengatakan Aritya tidak punya riwayat penyakit.

"Cuma itu malam, batuk dan sesak-ki, lalu dibawa ke rumah sakit untuk dirawat," katanya mengimbuh.

Bonus Paskibraka

Terpilih menjadi anggota Paskibraka atau Paskibra merupakan sebuah kebanggan tersendiri.

Pasalnya, tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ikut mengibarkan bendera pada peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Mereka yang terpilih haruslah sosok yang cerdas, kuat mental, dan disiplin.

Karena menjadi anggota Paskibra atau Paskibraka hanyalah orang pilihan, maka penghargaan diberikan pun tak main-main.

Jika bertugas di Istana, para purna Paskibraka pun tak sedikit yang ditawari untuk meniti karier di dunia militer.

Ada kemudahan bagi anggota Paskibraka yang tertarik masuk Akpol atau Akmil karena mereka putra dan putri terbaik dari daerah asal masing-masing.

Itu soal jangka panjang.

Nah, ada penghargaan yang bisa langsung dinikmati, yakni bonusnya berupa liburan.

Contohnya Paskibra Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71, tahun 2017.

Sebanyak 72 anggota Paskibra liburan ke Bali usai melaksanakan tugas pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di Lapangan Merdeka, Puncak Indah Malili, Rabu (17/8/2016).

Liburan ke Pulau Dewata tersebut menjadi bonus bagi anggota Paskibra, pendamping, dan pelatih yang susah payah latihan dan melaksanakan tugas dengan baik.

Melalui APBD Luwu Timur tahun anggaran 2016, dianggarkan dana untuk Paskibra senilai Rp 700 juta.

"Rp 300 juta untuk biaya latihan dan sisanya Rp 400 juta untuk bonus liburan," kata Kabid Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Luwu Timur, Azis, Sabtu (13/8/2016).

Bonus serupa dirasakan anggota Paskibra Gorontalo HUTKemerdekaan RI ke-69, tahun 2014.

Kendati gagal mengibarkan bendera, mereka tetap mendapatkan bonus.

Bonus yang diberikan langsung oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie itu berupa paket liburan gratis ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Bonus ini diharapkan dapat mengobati kesedihan Paskibra atas insiden bendera setengah tiang yang terjadi pada Minggu (17/8/2014) pagi.

Insiden itu terjadi ketika Pasikbra sedang berusaha menaikkan bendera hingga ke puncak tiang di halaman rumah dinas gubernur.

Penyebabnya adalah tali bendera yang tersangkut di katrol, sehingga bendera tak mampu dinaikkan.

Jika anggota Paskibra Gorontalo dibawa liburan ke Makassar, lain halnya dengan anggota Paskibra Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Pada tahun 2014, mereka mendapat bonus dari pemerintah daerah setempat untuk keliling beberapa negara tetangga.

Sebayak 77 anggota Paskibra diberangkatkan ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Masih pada tahun yang sama, sebanyak 68 anggota Paskibraka yang bertugas di Istana, mendapatkan bonus jalan-jalan ke Jepang selama 5 hari.

Mereka juga mendapat tawaran langsung dari Kapolri, Jenderal Sutarman untuk menjadi anggota Polri.

Sejumlah anggota Paskibraka 2014 pun menyatakan minatnya untuk menjadi anggota Polri.

Tentu bagi mereka akan ada perlakuan khusus, karena mereka sudah punya modal fisik yang mumpuni serta kesiapan mental yang memadai yang didapat selama pelatihan Paskibraka.
IKLAN 3
close
============> [ Close ] =============
KODE IKLAN DFP 2 >
KODE IKLAN DFP 2