IKLAN 2
Selvi Ananda (28), menantu Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi merupakan sosok yang jarang tampil melalui media massa.
Padahal, sebenarnya dia punya punya kuasa untuk itu.
Hampir sama dengan suaminya, Gibran Rakabuming Raka (29), putra sulung Jokowi dengan Iriana.
Hanya untuk hal-hal penting saja, mereka terlihat tampil melalui layar kaca, maupun hasil jepretan pewarta foto.
Makanya, sisi pribadi ibunda Jan Ethes Srinarendra (1) ini tak banyak diketahui publik, begitu pula dengan kedua orangtua kandungnya di Solo, Jawa Tengah.
Satu hal dari sisi pribadi Selvi sekaligus mantan Putri Solo yang tak banyak diketahui publik adalah soal di balik kecantikannya ternyata dia memiliki bulu yang panjang.
Hal itu terlihat dari dokumentasi foto saat Selvi menghadiri konferensi pers jelang pernikahannya dengan Gibran, Juni 2015 atau 2 tahun lalu.
Pada konferensi pers tersebut, Selvi mengenakan kemeja putih berlengan 3/4.
Saat tangan kanannya mengangkat mic, lengannya pun terlihat jelas dan lengan itu berbulu rambut lebat.
Coba perhatikan foto di bawah ini.Selvi Ananda ()
Memiliki bulu rambut di tangan yang lebat kadang menjadi persoalan bagi sebagian wanita, pasalnya standar wanita cantik umumnya adalah berpawakan jenjang, putih, rambut lurus, dan kulit mulus tentunya.
Kulit mulus yang bebas bulu adalah yang paling mutlak.
Sayangnya, Tuhan tidak menciptakan makhluknya dengan bentuk yang serupa satu sama lain.
Baca: Viral! Terlalu Ganteng, Pria Sekampung JK Adu Mulut dengan Pacar yang Mau Bunuh Diri Karena Cemburu
Bahkan, cewek berbulu rambut lebat di sekitar tangan atau kaki pun banyak populasinya di dunia.
Hal ini bukan berarti cewek yang punya bulu lebih lebat daripada kaum hawa kebanyakan itu tidak cantik. Namun, masih banyak orang yang meledek dan melontarkan kalimat bikin minder.
Hirsutisme
Dikutip dari Alodokter.com, hirsutisme merupakan suatu keadaan pada wanita dimana rambut tumbuh secara berlebihan pada kulit yang biasanya tidak terlalu banyak memiliki rambut, misalnya pada area wajah, dada, dan punggung.
Selain itu, hirsutisme seringkali disertai tanda-tanda virilisasi (maskulinisasi) seperti suara semakin dalam (berat), kebotakan, jerawat, ukuran payudara mengecil, klitoris membesar, massa otot meningkat, serta siklus menstruasi tidak teratur.
Jumlah rambut seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, etnis (Mediterania, Timur Tengah, Asia Selatan), serta riwayat keluarga.
Hirsutisme dapat terjadi karena kelebihan produksi androgen(hormon seks pria) atau meningkatnya kepekaan (sensitifitas) folikel rambut terhadap stimulasi androgen.
Kondisi ini dapat terjadi pada:
* Policystic Ovarian Syndrome (PCOS),
* Sindrom Cushing,
* Pubertas prekox,
* Hiperplasia adrenal kongenital,
* Kanker adrenal,
* Kanker ovarium,
* Penggunaan obat tertentu (misalnya danazol, minoksidil, steroid androgenik, testosteron),
* Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Selain itu, pertumbuhan rambut berlebih terkadang dapat disebabkan oleh menopause, pubertas, kehamilan, atau gangguan mental berupa kelainan persepsi dan image penderita yang menganggap dirinya dipenuhi rambut yang abnormal padahal sesungguhnya tidak.
Hepatitis autoimun pun dapat memunculkan gejala hirsutisme.
Meski tidak menyebabkan komplikasi fisik, namaun hirsutisme terkadang dapat menyebabkan gangguan emosional dan kehidupan sosial seseorang.(*)