IKLAN 2
Sebagai ketua Partai PDI-P dan seniornya di dunia politik, Megawati memang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Maka tak heran jika keduanya kerap tampil bersama dalam sebuah acara kenegaraan dan kegiatan parpol.
Hubungan yang erat itu juga tampak dari cara Megawati memanggil Jokowi.
Melansir dari Kompas.com, Presiden RI ke-5 itu ternyata memanggil Jokowi dengan sebutan "Dik".
Hal ini diungkapkan oleh Megawati ketika berpidato di depan 503 perwakilan mahasiswa se-Indonesia di Istana Bogor, untuk mengikuti program penguatan pendidikan Pancasila yang digelar oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Sabtu (12/8/2017).
Mengawati yang keceplosan memanggil Jokowi "Dik" saat memberikan pidato itu kemudian menjelaskan alasannya.
Megawati yang memang berusia lebih tua, sejak dulu memang sudah memanggil Jokowi dengan sebutan "Dik".
Ia mengaku jika panggilan tersebut telah melekat di benaknya.
Hingga tak jarang ia keceplosan memanggil "Dik" kepada Jokowi saat menghadiri beberapa acara.
"Habis dari dulu manggilnya begitu. Sekarang suruh (memanggil dengan sebutan) Presiden lagi, aduh. Susah mulut saya," ujar Mega sembari tertawa.
Megawati sanggah pernyataan Jokowi dikator
Dalam kesempatan itu, Megawati menyanggah tuduhan kepada Jokowi yang dianggap diktator.
Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP itu kemudian menceritakan kisah kebijaksanaan Jokowi saat memimpin Kota Solo yang jauh dari kata diktator.
"Pak Jokowi waktu masih jadi wali kota, ada bedol desa. Saya ngikuti lho. Ada kayaknya ngasih makan orang 57 kali. Bolak balik, bolak balik. Sampai saya saja yang ngikuti bilang, Dik opo ndak bosen-bosen toh yo?" ujar Megawati.
"Pak Jokowi bilang, yo namanya juga rembuk Bu. (Saya bilang) aduh kok sabar tenan, yo wes," lanjut dia.
Megawati menambahkan, kebijakan Jokowi tersebut terbukti ampuh.
Masyarakat Solo akhirnya luluh, mereka bersedia rumahnya dibongkar dan menempati rumah baru yang disediakan oleh pemerintahan Solo saat itu.
"Tapi terbukti betul. Digotong-gotong orangnya, rumahnya itu dibuka-buka lalu dipindahkan," lanjut Mega.
Megawati kemudian menghentikan pidatonya sejenak karena lupa ke mana masyarakat Solo itu dipindahkan.
Ia lantas bertanya pada Jokowi yang turut hadir dalam acara tersebut dan duduk di panggung.
"Itu (pindah) kemana ya Dik dulu?" tanya Megawati.
Belum sempat Jokowi menjawab, Megawati meralat pernyataannya.
"Maaf, saya panggilnya Dik lagi. Sorry, sorry," ujar Megawati sembari beberapa kali menunduk-nundukan kepalanya.
Reaksi spontan Megawati tersebut sontak membuat mahasiswa yang hadir tertawa.
Tampak Jokowi juga ikut tertawa mendengar respon Megawati itu.
Megawati tantang buktikan kediktatoran Jokowi
Selain menepis tuduhan Jokowi diktator, Megawati juga menantang oknum yang menuduh untuk membuktikan tudingannya.
"Kalau Pak Jokowi dibilang sebagai diktator, orang yang ngomong itu, hayoo sanggup membuktikan kediktatorannya Pak Jokowi atau enggak?" ujar Megawati di sela pidato penguatan pendidikan Pancasila di halaman Istana Presiden Bogor, Sabtu (12/8/2017) dikutip dari Kompas.com.
http://nasional.kompas.com/read/2017/08/12/13114691/megawati--pak-jokowi-dibilang-diktator-sanggup-membuktikannya-enggak-
Megawati juga meminta oknum tersebut untuk menemui Jokowi secara langsung.
"Bilang saja, Pak saya mau ketemu sama Bapak sebagai Presiden, berhadap-hadapan. Nah, itu baru jantan," lanjut Megawati.
Ia juga menyinggung soal kemajuan tekologi informasi dan media sosial yang disalahgunakan orang untuk melakukan bullying terhadap orang lain.
"Kalau sekarang kan mem-bully orang beraninya lewat medsos. Itu bukan jiwa Pancasila lho. Kadang-kadang juga menggunakan alamat palsu, aduh saya bilang. Bener-bener deh, pengecut," ujar Megawati.
IKLAN 3
Maka tak heran jika keduanya kerap tampil bersama dalam sebuah acara kenegaraan dan kegiatan parpol.
Hubungan yang erat itu juga tampak dari cara Megawati memanggil Jokowi.
Melansir dari Kompas.com, Presiden RI ke-5 itu ternyata memanggil Jokowi dengan sebutan "Dik".
Hal ini diungkapkan oleh Megawati ketika berpidato di depan 503 perwakilan mahasiswa se-Indonesia di Istana Bogor, untuk mengikuti program penguatan pendidikan Pancasila yang digelar oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Sabtu (12/8/2017).
Mengawati yang keceplosan memanggil Jokowi "Dik" saat memberikan pidato itu kemudian menjelaskan alasannya.
Megawati yang memang berusia lebih tua, sejak dulu memang sudah memanggil Jokowi dengan sebutan "Dik".
Ia mengaku jika panggilan tersebut telah melekat di benaknya.
Hingga tak jarang ia keceplosan memanggil "Dik" kepada Jokowi saat menghadiri beberapa acara.
"Habis dari dulu manggilnya begitu. Sekarang suruh (memanggil dengan sebutan) Presiden lagi, aduh. Susah mulut saya," ujar Mega sembari tertawa.
Megawati sanggah pernyataan Jokowi dikator
Dalam kesempatan itu, Megawati menyanggah tuduhan kepada Jokowi yang dianggap diktator.
Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP itu kemudian menceritakan kisah kebijaksanaan Jokowi saat memimpin Kota Solo yang jauh dari kata diktator.
"Pak Jokowi waktu masih jadi wali kota, ada bedol desa. Saya ngikuti lho. Ada kayaknya ngasih makan orang 57 kali. Bolak balik, bolak balik. Sampai saya saja yang ngikuti bilang, Dik opo ndak bosen-bosen toh yo?" ujar Megawati.
"Pak Jokowi bilang, yo namanya juga rembuk Bu. (Saya bilang) aduh kok sabar tenan, yo wes," lanjut dia.
Megawati menambahkan, kebijakan Jokowi tersebut terbukti ampuh.
Masyarakat Solo akhirnya luluh, mereka bersedia rumahnya dibongkar dan menempati rumah baru yang disediakan oleh pemerintahan Solo saat itu.
"Tapi terbukti betul. Digotong-gotong orangnya, rumahnya itu dibuka-buka lalu dipindahkan," lanjut Mega.
Megawati kemudian menghentikan pidatonya sejenak karena lupa ke mana masyarakat Solo itu dipindahkan.
Ia lantas bertanya pada Jokowi yang turut hadir dalam acara tersebut dan duduk di panggung.
"Itu (pindah) kemana ya Dik dulu?" tanya Megawati.
Belum sempat Jokowi menjawab, Megawati meralat pernyataannya.
"Maaf, saya panggilnya Dik lagi. Sorry, sorry," ujar Megawati sembari beberapa kali menunduk-nundukan kepalanya.
Reaksi spontan Megawati tersebut sontak membuat mahasiswa yang hadir tertawa.
Tampak Jokowi juga ikut tertawa mendengar respon Megawati itu.
Megawati tantang buktikan kediktatoran Jokowi
Selain menepis tuduhan Jokowi diktator, Megawati juga menantang oknum yang menuduh untuk membuktikan tudingannya.
"Kalau Pak Jokowi dibilang sebagai diktator, orang yang ngomong itu, hayoo sanggup membuktikan kediktatorannya Pak Jokowi atau enggak?" ujar Megawati di sela pidato penguatan pendidikan Pancasila di halaman Istana Presiden Bogor, Sabtu (12/8/2017) dikutip dari Kompas.com.
http://nasional.kompas.com/read/2017/08/12/13114691/megawati--pak-jokowi-dibilang-diktator-sanggup-membuktikannya-enggak-
Megawati juga meminta oknum tersebut untuk menemui Jokowi secara langsung.
"Bilang saja, Pak saya mau ketemu sama Bapak sebagai Presiden, berhadap-hadapan. Nah, itu baru jantan," lanjut Megawati.
Ia juga menyinggung soal kemajuan tekologi informasi dan media sosial yang disalahgunakan orang untuk melakukan bullying terhadap orang lain.
"Kalau sekarang kan mem-bully orang beraninya lewat medsos. Itu bukan jiwa Pancasila lho. Kadang-kadang juga menggunakan alamat palsu, aduh saya bilang. Bener-bener deh, pengecut," ujar Megawati.