IKLAN 2
Di masyarakat saat ini dimana remaja dan dewasa muda melakukan seks yang tidak aman dan pasangan menolak untuk menjalani keluarga berencana sebelum melakukan aktivitas seksual, jumlah kehamilan yang tidak diinginkan telah meningkat secara bertahap sepanjang tahun.
Sementara aborsi legal di beberapa negara, hal ini sangat ilegal di banyak negara.
Untuk alasan ini, banyak wanita memilih untuk meninggalkan bayi mereka-atau lebih buruk lagi-bunuh mereka.
Dilansir dari situs Viral 4 real , dengan tindakan yang sangat kejam, seorang Perempuan bernama Ashley Denise Attson, 23 tahun, asal Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat, menaruh bayinya di kereta bayi di tengah gurun kemudian meninggalkannya sendirian.
Dia pergi ke Navajo selama empat hari empat malam. Untuk berpesta dengan teman-temannya .
Saat dia kembali, anak itu sudah meninggal.
Dia kemudian 'mengumpulkan' jenazah bayi tersebut dan menguburnya di sebuah lubang galian hewanTwo months later, Attson proceeds to killing her own daughter. ()
Di Pengadilan Attson mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat kedua.
Menurut laporan, Attson memang kecanduan narkoba meski saat masih hamil.
Setelah melahirkan anak tersebut, yang terakhir dibawa ke dalam tahanan layanan sosial kesukuan.
Anak itu lahir dengan methamphetamine di sistemnya dan membutuhkan perawatan.
Sementara anaknya diurus oleh pelayanan sosial, ia juga menjalani rehabilitasi.
Dia kemudian meminta layanan sosial untuk mengembalikan bayinya saat bayi berusia 15 bulan. Melihat bahwa dia baik-baik saja, dan bahwa dia telah meningkat pesat, layanan sosial mengembalikan bayinya.
Akibat perbuatannya menelantarkan anaknya hingga meninggal Attson dihukum 20 tahun penjara.
Attson, yang telah mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua, adalah anggota Navajo Nation, reservasi Amerika-India terbesar di Amerika Serikat.
“Selama beberapa hari dia bertemu dengan teman-temannya, makan es krim, dan memajang foto dirinya di Facebook,” ujar Kantor Kejaksaan Arizona dalam pernyataannys kemarin, seperti dilansir laman the Independent, Rabu (2/8/2017).
Hakim David Campbell mengatakan pembunuhan terhadap bayi tak berdosa itu disengaja, sadis, dan keji.
Bernadine Martin, mantan kepala kejaksaan Navajo mengatakan bayi itu pasti dalam keadaan takut dan membutuhkan seseorang yang bisa menjaganya.
“Hukuman 20 tahun penjara sama sekali belum cukup,” kata dia.